Beranda | Artikel
Keistimewaan Surah Al-Fatihah Al-Ikhlas Al-Falaq dan An-Nas
Selasa, 28 September 2021

Bersama Pemateri :
Ustadz Mubarak Bamualim

Keistimewaan Surah Al-Fatihah Al-Ikhlas Al-Falaq dan An-Nas adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Riyadhus Shalihin Min Kalam Sayyid Al-Mursalin. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Mubarak Bamualim, Lc., M.H.I. pada Selasa, 21 Shafar 1443 H / 28 September 2021 M.

Keistimewaan Surah Al-Fatihah Al-Ikhlas Al-Falaq dan An-Nas

Al-Qur’anul Karim adalah kitab Allah yang tiada keraguan padanya. Ada dalam Al-Qur’anul Karim beberapa surah yang tentu lebih utama dari surah yang lainnya. Demikian pula ayat yang lebih utama dari ayat yang lainnya. Ini bukan berarti membeda-bedakan Al-Qur’anul Karim, tetapi memang demikian yang diberitahukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Maka kewajiban kita adalah beriman kepada apa yang beliau sampaikan selama itu adalah shahih datangnya dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Maka kita wajib untuk percaya dan amalkan apa yang disampaikan oleh Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Surah Al-Fatihah

Imam An-Nawawi Rahimahullah berkata:

عن أَبي سَعِيدٍ رَافِعِ بن الْمُعَلَّى – رضي الله عنه – قال: قَالَ لي رسولُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: «أَلا أُعَلِّمُكَ أَعْظَمَ سُورَةٍ في القُرْآن قَبْلَ أنْ تَخْرُجَ مِنَ الْمَسْجِدِ؟» فَأخَذَ بِيَدِي، فَلَمَّا أرَدْنَا أنْ نَخْرُجَ، قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، إنَّكَ قُلْتَ: لأُعَلِّمَنَّكَ أعْظَمَ سُورَةٍ في القُرْآنِ؟ قَالَ: «الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِينَ، هِيَ السَّبْعُ المَثَانِي وَالقُرْآنُ العَظِيمُ الَّذِي أُوتِيتُهُ» رواه البخاري

Dari Abi Sa’id Rafi’ bin Mu’alla Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu, dia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata kepadaku: ‘Maukah engkau aku ajarkan kepadamu surah yang paling agung dalam Al-Qur’an sebelum engkau keluar dari masjid ini?’ Lalu kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memegang tangan Abu Sa’id Rafi’ bin Al-Mualla.

Maka ketika kami akan keluar masjid, aku berkata: ‘Wahai Rasulullah, engkau mengatakan tadi akan mengajarkan surah yang paling agung dalam Al-Qur’an?’ Kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam membacakan surah Al-Fatihah: ‘Alhamdulillahirabbil ‘alamin… Surah Al-Fatihah adalah 7 ayat yang diulang-ulang dan Al-Qur’an yang agung yang aku diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.`” (HR. Bukhari)

Hadits ini menjelaskan kepada kita bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sangat semangat mengajarkan dan mencintai kebaikan bagi umatnya. Apalagi bagi sahabat-sahabat yang hidup bersama beliau.

Maka kehidupan yang memberikan ketenangan pada seorang hamba adalah kehidupan dibawah bimbingan Allah dan RasulNya. Yaitu beriman kepada Allah dan RasulNya, beriman kepada Al-Qur’anul Karim dan mengikuti sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Karena setiap panggilan Allah dan RasulNya adalah untuk kehidupan yang terbaik di dunia maupun di akhirat.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ…

“Wahai orang-orang yang beriman, jawablah panggilan Allah dan Rasul ketika Rasulullah memanggil kalian kepada sesuatu yang menjadikan kalian hidup (yang penuh dengan ketenangan dan selamat dari adzab Allah)…” (QS. Al-Anfal[8]: 24)

Hadits ini juga menjelaskan kepada kita tentang bolehnya melebihkan satu surah atas surah yang lainnya dalam Al-Qur’anul Karim. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan bahwa Al-Fatihah adalah surah yang paling agung.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَلَقَدْ آتَيْنَاكَ سَبْعًا مِّنَ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنَ الْعَظِيمَ

“Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada engkau tujuh ayat yang diulang-ulang dan Al-Qur’an yang agung.” (QS. Al-Hijr[15]: 87)

Yang dimaksud dengan “Tujuh ayat yang diulang-ulang dan Al-Qur’an yang agung” di sini adalah surah Al-Fatihah. Ini ditafsirkan langsung oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Surah Al-Ikhlas

Menit ke-26:49 Imam An-Nawawi Rahimahullah berkata:

وعن أَبي سعيد الخدري – رضي الله عنه – أنَّ رسول الله – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَ في: {قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ} : «وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ القُرْآنِ»

Dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu ‘Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda tentang surah Al-Ikhlas. Kata Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, sesungguhnya surah Al-Ikhlas itu menyamai 1/3 dari Al-Qur’an.”

Dan Al-Qur’anul karim itu terdiri dari masalah aqidah, hukum-hukum syar’i, dan kisah umat-umat terdahulu. Permasalahan aqidah itu sepertiga dari Al-Qur’an.

Dalam satu redaksi yang lain, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata kepada sahabat-sahabat beliau:

أَيَعْجِزُ أحَدُكُمْ أنْ يَقْرَأَ بِثُلُثِ القُرْآنِ فِي لَيْلَةٍ

“Apakah kalian tidak mampu untuk membaca 1/3 Al-Qur’an pada setiap malam?”

Mendengar pertanyaan ini maka para sahabat merasa berat. Maka mereka berkata: “Siapakah di antara kami yang mampu membaca 1/3 Al-Qur’an ketika shalat dimalam hari Ya Rasulullah?”

Maka beliau mengatakan:

{ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ اللهُ الصَّمَدُ } : ثُلُثُ الْقُرْآنِ

“Surah Al-Ikhlas itu adalah sepertiga Al-Qur’anul Karim.”

Ini artinya bahwa seseorang minimal shalat witir satu rakaat dengan membaca surah Al-Ikhlas setelah membaca Al-Fatihah.

Menit ke-42:03 Imam An-Nawawi Rahimahullah berkata:

وعنه: أنَّ رَجُلاً سَمِعَ رَجُلاً يَقْرَأُ: «قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ» يُرَدِّدُهَا فَلَمَّا أصْبَحَ جَاءَ إِلَى رَسُولِ الله – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ وَكَانَ الرَّجُلُ يَتَقَالُّهَا، فَقَالَ رسول الله – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: «وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، إنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ القُرْآنِ» رواه البخاري

Dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu ‘Anhu, pernah ada seorang mendengar sahabat yang lain membaca surah Al-Ikhlas secara berulang-ulang. Ketika dipagi hari datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lalu kemudian orang itu menyampaikan kejadian tersebut, dan orang yang menyampaikan ini menganggap bahwa mengulang-ulang surah Al-Ikhlas adalah amalan yang sedikit.

Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, sesungguhnya Surah Al-Ikhlas itu menyamai 1/3 Al-Qur’an.” (HR. Bukhari)

Menit ke-48:23 Imam An-Nawawi Rahimahullah berkata:

وعن أَبي هُرَيْرَةَ – رضي الله عنه – أنَّ رسول الله – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَ في: {قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ} «إنَّهَا تَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ» . رواه مسلم.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda tentang surah Al-Ikhlas: “Sesungguhnya surah Al-Ikhlas itu menyamai sepertiga Al-Qur’an.” (HR. Muslim)

Menit ke-49:27 Imam An-Nawawi Rahimahullah berkata:

وعن أنس – رضي الله عنه – أنَّ رَجُلاً قَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، إني أُحِبُّ هذِهِ السُّورَةَ: {قُلْ هُوَ اللهُ أحَدٌ} قَالَ: «إنَّ حُبَّهَا أدْخَلَكَ الجَنَّةَ» . رواه الترمذي، وقال: (حَدِيثٌ حَسَنٌ) .

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu, bahwasanya seseorang bertanya: “Ya Rasulallah, sesungguhnya aku mencintai surah (Al-Ikhlas) ini.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya kecintaanmu kepada surah Al-Ikhlas itu menjadi penyebab engkau dimasukkan ke dalam surga.” (HR. Tirmidzi)

Maka kita diperintahkan untuk mencintai Al-Qur’anul Karim. ‘Utsman bin Affan Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu berkata:

لو طهرت قلوبنا لما شبعت من كلام الله

“Seandainya hati kita bersih (dari penyakit-penyakit hati), maka tentu dia tidak akan pernah kenyang dari Al-Qur’anul Karim.”

Kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semoga hati-hati kita disembuhkan oleh Allah. Fenomena yang ada sudah berbeda. Kecintaan kepada HP dan yang lainnya lebih daripada Al-Qur’anul Karim, entah disadari atau tidak.

Maka kembali kepada Al-Qur’anul Karim adalah jalan keselamatan. Yaitu dengan membacanya, bertadabbur, memahami Al-Qur’anul Karim. Ini adalah kitab petunjuk.

Surah Al-Falaq dan An-Naas

Menit ke-54:49 Imam An-Nawawi Rahimahullah berkata:

وعن عقبة بن عامِر – رضي الله عنه – أنَّ رسول الله – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَ: «ألَمْ تَرَ آيَاتٍ أُنْزِلَتْ هذِهِ اللَّيْلَةَ لَمْ يُرَ مِثْلُهُنَّ قَطُّ؟ {قُلْ أَعْوذُ بِرَبِّ الفَلَقِ} وَ {قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ} » . رواه مسلم

Dari ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Tidakkah engkau melihat sejumlah ayat yang diturunkan malam ini yang tidak pernah dilihat seperti ayat-ayat tersebut? Yaitu surah Al-Falaq dan An-Nas.” (HR. Muslim)

Inilah surah yang disebut dengan alMuawwidzatain (Arab: المُعوذتين). Makanya kita dianjurkan setiap selesai shalat lima waktu, di antara dzikirnya adalah membaca tiga surah ini; Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Setelah shalat subuh dan maghrib masing-masing diulangi tiga kali. Adapun pada shalat yang lain dibaca satu kali. Hal ini agar kita selalu membentengi diri dari orang yang hasad dan dengki, juga dari bisikan setan dan manusia.

Bagaimana pembahasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian kajiannya.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/50774-keistimewaan-surah-al-fatihah-al-ikhlas-al-falaq-dan-an-nas/